بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Berbuat Baik
Kita ini manusia, bukan malaikat dan juga bukan iblis. Walaupun ada diantara kita yang bisa berperilaku lebih buruk dari iblis dan ada pula yang taat sejajar dengan ketaatan para malaikat. Tugas utama kita adalah beribadah kepadaNYA, memurnikan ketaatan dan melakukan kebaikan demi kebaikan. Itulah tuntunan manusia beragama, bagian dari ciri-ciri kemuliaan ketinggian derajat manusia di sisiNYA.
Kita manusia senantiasa mendapatkan godaan setan, sesuai ijin Allah kpd iblis. Masih banyak diantara kita beranggapan bhw bersedekah itu akan merugikan diri sendiri, mengurangi 'kekayaan' dan hanya akan menguntungkan mereka yang diberi. Masih banyak para pengusaha berpikir bila memberikan upah yang 'lebih', hanya akan menguntungkan karyawannya dan merugikan dirinya karena keuntungannya berkurang.
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai. (QS. Al-Isra': 7)
Jangan pernah lelah berbuat baik meski tidak ada orang yang menghargai dan memujinya. Jangan lemah semangat meski kebaikan kita tak diakui bahkan mungkin dikhianati oleh manusia. Kita orang beriman seharusnya menyadari bahwa kebaikan yang kita perbuat bukan untuk orang lain apalagi buat Allah, namun buat diri kita sendiri.
Jangan pula "ikut-ikutan" dengan mengatakan "Bila orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim". Tetapi teguhkanlah diri kita dengan prinsip 'Bila orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan apabila mereka berbuat kejahatan kami tidak akan pernah melakukannya'.
Janganlah menunda berbuat kebaikan. Tak perlu bingung ingin memulai dari mana. Mulailah kebaikan dari hal-hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai sekarang. Insya Allah kita akan berhasil dan tak pernah berhenti dan bosan menebarkan semangat kebaikan (lihat QS Yunus; 26).
۞ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ ۗوَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّةٌ ۗاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Bagi orang-orang yang berbuat baik (ada pahala) yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Wajah-wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula diliputi) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya. (QS. Yunus: 26)
Wallahu a'lam bishawab.
(Ust. M. Iqbal - Uniba)
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ
